Mengutip pendapat Caussin de Percevel
dalam Essay sur l'Histoire des Arabes, Husein Haykal menyatakan, Nabi
Muhammad dilahirkan di Kota Makkah pada bulan Agustus tahun 570 M.
Kalangan Muslim di seluruh dunia, umumnya mengambil pandangan Ibnu
Hasyim, Ibnu Ishaq, Ibnu Abbas, dan Caussin tersebut.
Lokasi Rumah Nabi yang kini dijadikan perpustakaan |
Seluruh
umat Islam juga percaya bahwa Rasulullah SAW dilahirkan di rumah
kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Rumah itu kini dipercaya telah
dijadikan perpustakaan (Maktabah) Makkah al-Mukarramah. Hal yang sama
juga diakui oleh Muhammad Husein Haykal.
Sekarang jadi Perpustakaan |
Ruangan di dalam Perpustakaan |
Sejumlah pihak
mengemukakan alasan dijadikannya rumah Abdul Muthalib tersebut sebagai
perpustakaan. Intinya adalah untuk menghindari pemujaan oleh sebagian
umat Islam terhadap tempat tersebut. Bahkan, kalangan Wahabi sebenarnya
bermaksud menghancurkan tempat tersebut. Tujuannya agar tempat tersebut
tidak dijadikan sebagai berhala-berhala baru atau tempat pemujaan.
Mereka tidak ingin ada situs-situs Islam yang
menjadi sesembahan umat Islam. Demikian halnya dengan pemerintah Arab
Saudi, mereka juga pernah merencanakan untuk menghancurkan bangunan
tersebut dengan maksud untuk memperluas Masjid al-Haram. Namun, akhirnya
dibatalkan.
Di masa sekarang, mengingat Masjidil Haram sekarang ini dalam tahap proses renovasi dan perluasan wilayah secara besar-besaran untuk kesekian kalinya, belum jelas bagaimana nasib perpustakaan ini jika proyek perluasan telah selesai. Tetapi menurut gambar denah rancangan, area tersebut mungkin akan dibiarkan kosong tanpa perombakan apapun
siteplan perluasan Masjidil Haram, lokasi rumah kelahiran Nabi dengan lingkaran merah |
Menurut Sirah an-Nabawiyah, tempat kelahiran Nabi Muhammad itu dulunya dikenal dengan lembah Abu Thalib. Ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Madinah, rumah itu ditempati oleh Aqil bin Abi Thalib, yang kemudian diikuti oleh anak keturunannya. Selanjutnya, rumah itu dibeli oleh Khizran.
Dalam perkembangannya, di lokasi tersebut sempat dibangun sebuah masjid oleh Al-Khaizuran, ibu dari Khalifah Harun al-Rasyid, khalifah kelima Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad. Namun, bangunan itu kemudian dihancurkan dan dijadikan perpustakaan oleh Syekh Abbas Ottoman (1370 H/1950 M).
Di lokasinya pernah didirikan Masid kecil |
Konon, bangunan yang berdiri sekarang ini tetap berdiri karena desakan Wali Kota Makkah, Syekh Abbas Qaththan, yang meminta agar Raja Saudi Arabia, King Abdul Aziz, mengizinkannya untuk membangun perpustakaan di tempat tersebut. Akhirnya terwujudlah bangunan itu.
Dijadikan perpustakaan |
Selain buku-buku, di bagian sebelah kiri bangunan itu digunakan sebagai gudang untuk menyimpan barang-barang yang tak terpakai. Sementara pada bagian kanan, langsung berhadapan dengan tempat pengambilan air Zamzam. Bagian belakangnya berbatasan dengan jalanan yang biasa dilalui baik oleh masyarakat maupun jamaah haji (dan umrah) yang ingin melaksanakan ibadah ke Masjid al-Haram.
Sungguh sangat memperihatinkan bila melihat kondisi bangunan itu. Dibandingkan dengan sejumlah bangunan yang ada di Makkah lainnya, tempat yang dipercaya sebagai rumah kelahiran nabi akhir zaman itu, sangat sederhana di negeri yang kaya dengan minyak itu.
Sumber :
-http://ilmfeed.com/this-is-where-prophet-muhammad-was-born/
-http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/15/09/10/nugov4313-menengok-rumah-kelahiran-rasulullah-saw
No comments:
Post a Comment