Saat itu, 10 Ramadhan 8 Hijriah, Rasulullah
Shallallahu ’alaihi wa sallam beserta 10 ribu sahabat bergerak dari
Madinah menuju Makkah. Peristiwa itu dikenal sebagai fathu Makkah
(penaklukan kota Makkah).
Rasulullah beserta pasukannya memasuki kota Makkah dengan penuh
kesopanan. Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerang
sebelum diserang. Melihat kekuatan pasukan Muslimin yang banyak, tidak
sedikit para gembong kafir Quraisy yang melarikan diri keluar Makkah.
Pada peristiwa itu, juga Rasulullah menjatuhkan hukuman mati untuk 10
orang dari penduduk Makkah dan memerintahkan kepada pasukannya agar
membunuh mereka. Namun, Rasulullah tetap membuka pintu maaf bagi mereka.
Nama-nama sepuluh orang yang dijatuhi hukuman mati oleh Rasululllah itu
adalah:
1. Ikrimah bin Abu Jahal
Ikrimah adalah anak Abu Jahal. Ia giat sekali dalam menghadang dakwah
Islam di Makkah. Saat penaklukan kota Makkah dan mendengar dirinya
masuk dalam daftar orang yang divonis mati, Ikrimah lari ke Yaman. Ia
sempat mengajak istrinya, Ummu Hakim binti Haris, melarikan diri. Tapi,
istrinya menolak.
Setelah Ikrimah pergi, istrinya menemui Rasulullah di perkemahan
pasukan Muslimin. Ia menceritakan ketakutan suaminya dan meminta amnesti
(pengampunan) kepada Rasulullah. Rasul pun memaafkannya. Istrinya
menyusul Ikrimah ke Yaman. Sekembalinya dari Yaman, mereka bersyahadat
di hadapan Rasul.
2. Abdullah bin Khaththal
Mulanya ia bernama Abdul ’Uzza. Tapi, setelah memeluk Islam,
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam mengganti namanya dengan
Abdullah. Ia sering diminta Rasulullah untuk memungut zakat. Ia murtad
(keluar dari Islam) setelah Rasulullah mengutusnya sebagai petugas zakat
ke salah satu daerah. bersama salah seorang sahabat Anshar yang juga
mantan budaknya yang Muslim.
Di dalam perjalanan tugas itu, ia berhenti di suatu tempat, kemudian
menyuruh mantan budaknya menyembelih kambing hutan miliknya dan memasak
untuknya. Setelah itu, Abdullah bin Khaththal tertidur. Ketika ia
bangun, ia melihat mantan budaknya tidak menjalankan perintahnya,
kemudian ia menyerangnya hingga tewas.
Setelah itu, ia kembali murtad. Saat peristiwa fathu Makkah, Abdullah
bersembunyi di balik kain Ka’bah. Sa’id bin Harits Al-Makhzumi dan Abu
Barzah Al-Aslami memergokinya dan mengabarkan kepada Rasulullah.
“Bunuhlah dia!” perintah Rasul. Maka kedua sahabat Rasul itu membunuh
Abdullah.
3. Wahsyi bin Harb
Wahsyi seorang budak dari Hindun binti Utbah. Saat berkecambuk perang
Uhud, Hindun memerintahkan Wahsyi membunuh Hamzah, paman Rasulullah.
Bila misinya sukses, Wahsyi dijanjikan akan dimerdekakan.
Wahsyi berhasil membunuh Hamzah dengan tombaknya. Atas perbuatannya
itu, saat fathu Makkah, Wahsyi masuk daftar orang yang akan dibunuh.
Mendengar itu, Wahsyi melarikan diri ke Thaif. Tapi, ia kembali ke
Makkah setelah mendengar kabar bahwa Rasulullah mengampuninya. Melihat
kemuliaan Islam dan akhlak Rasul, akhirnya Wahsyi memeluk Islam.
4. Miqyas bin Shubabah
Miqyas mengaku sebagai Muslim. Ia datang menemui Rasulullah di
Madinah. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku datang kepadamu dalam
keadaan Muslim dan bermaksud meminta diyat saudaraku. Ia dibunuh karena
salah sasaran.” Rasulullah memerintahkan sahabat membayar diyat kepada
Miqyas.
Miqyas sempat tinggal di Madinah beberapa lama, kemudian ia membunuh
pembunuh saudaranya. Ia kembali ke Makkah dalam keadaan murtad dan
bergabung bersama orang-orang musyrik. Berkat perbuatannya itu, Miqyas
divonis hukuman mati oleh Rasulullah. Ia dibunuh oleh Numailah bin
Abdullah, seorang sahabat Rasul yang juga sepupunya.
5. Habbar bin Al-Aswad
Nama lengkapnya Habbar bin Al-Aswad bin Muthalib. Ia pernah
menghadang Zainab binti Muhammad saat hendak hijrah ke Madinah. Ia
menarik sekedup yang ditunggangi Zainab hingga putri Rasulullah itu
jatuh ke tanah. Akibat perbuatannya itu, Zainab keguguran.
Saat fathu Makkah, Habbar melarikan diri meninggalkan Makkah. Ia
kemudian menghadap Rasulullah untuk meminta amnesti. Rasulullah
mengabulkannya, semua kesalahannya dimaafkan dan akhirnya ia menjadi
seorang Muslim yang giat membela agamanya.
6. Ka’ab bin Zuhair
Ka’ab bin Zuhair bin Abi Sulma Al-Muzanni merupakan salah seorang
pujangga kenamaan. Ia seringkali menghina dan menyakiti Rasulullah
dengan syair-syairnya. Rasulullah menjatuhi hukuman mati kepada Ka’ab.
Ia sempat disurati sahabatnya, Bujair. Isinya, memberitahukan hukuman
mati yang akan diterimanya jika ia tidak segera memeluk Islam.
Akhirnya ia menghadap Rasulullah dan menyatakan ke-islamannya. Sejak
itu, syair-syair yang dibuatnya berisi pujian terhadap Rasulullah.
7. Abdullah bin Sa’ad bin Abu Sarh
Abdullah adalah saudara sesusuan ‘Utsman bin Affan. Rasulullah
menjatuhkan vonis mati kepadanya, karena tadinya ia memeluk Islam.
Bahkan sempat ikut hijrah bersama Rasulullah ke Madinah.
Abdullah meminta perlindungan kepada ’Utsman. ’Utsman lalu membawanya
kepada Rasulullah dan meminta jaminan keselamatan untuk Abdullah.
Rasulullah diam cukup lama dan tidak menanggapi permintaan ’Utsman
tersebut. Sikap diam itu dilakukan dengan harapan para sahabat segera
menghampiri Abdullah dan memenggal kepalanya. Salah seorang sahabat
Anshar berkata, “Kenapa engkau tidak memberi isyarat kepadaku, wahai
Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Nabi itu tidak boleh membunuh dengan
memberi isyarat.”
Akhirnya Rasulullah memaafkan Abdullah dengan jaminan ’Utsman. Sesudah itu ia kembali memeluk Islam.
8. Shafwan bin Umayyah
Shafwan anak dari Ummayah bin Khalaf, majikan Bilal bin Rabbah.
Shafwan pernah membunuh Zaid bin Dasinah, sahabat Rasul, di tiang
gantung.
Saat peristiwa fathu Makkah, Shafwan melarikan diri meninggalkan
Makkah menuju Yaman. Umair bin Wahb Al-Jumahy meminta amnesti untuk
Shafwan kepada Rasulullah. Rasulullah pun memberinya.
Setelah mengantongi amnesti dari Rasulullah, Umair langsung menemui
Shafwan yang saat itu tengah siap-siap menuju Yaman. Shafwan tidak
menuruti ajakan Umair untuk memeluk Islam dan menemui Rasulullah. Ia
meminta waktu dua bulan untuk mengambil keputusan. Selang beberapa
bulan, Shafwan memutuskan bergabung bersama Islam. Istrinya lebih dahulu
masuk Islam.
9. Hindun binti Utbah
Hindun istri dari Abu Sufyan bin Harb, pemuka Quraisy. Ia wanita
kejam dan bengis. Ia pernah memakan jantung dan hati Hamzah bin Abdul
Muththalib, paman Rasulullah, saat perang Uhud.
Saat pasukan Islam memasuki kota Makkah, Hindun dan suaminya
ketar-ketir. Apalagi saat mendengar dirinya masuk dalam daftar sepuluh
orang yang akan dibunuh. Tapi, perasaan takut itu hilang saat Rasulullah
memaafkan kesepuluh terpidana mati itu. Hindun bersama perempuan
Quraisy lainnya memberanikan diri menemui Rasulullah dan menyatakan
bergabung bersama Islam.
10. Huwairits bin Nuqaiz
Ia termasuk yang memusuhi Islam. Juga sering menyakiti hati
Rasulullah dengan ejekannya. Ia lakukan itu semenjak Rasulullah masih di
Makkah.
Dalam riwayat, Huwairits pernah menganggu unta yang dikendarai Abbas
dan kedua putri Rasul, Fatimah dan Ummi Kalsum. Akibatnya kedua putri
Rasul itu terjerambab jatuh ke tanah. Saat fathu Makkah ia masuk daftar
hitam oleh Rasulullah. Huwairits berhasil ditangkap dan dibunuh oleh Ali
bin Abi Thalib.
Sumber:
-https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2015/01/21/37081/10-orang-yang-darahnya-dihalalkan-rasulullah.html
No comments:
Post a Comment