Rumah tempat tinggal Nabi Muhammad SAW dii Madinah terletak di pojokan Masjid Nabawi, tepatnya di tempat yang sekarang dijadikan makan Nabi SAW.
Dirumah itulah Nabi Muhammad SAW hidup dalam kesederhanaan. Hanya
beralaskan tanah, berdiding tanah liat, beratapn pelepah kurma dan hanya
memiliki sedikit perabotan.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim dijelaskan:
" Bahwa suatu hari sayyidina Umar bin Al Khattab pernah menemui
baginda Nabi Muhammad SAW. saat itu beliau sedang berbaring di atas
tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. melihat keadaan Nabi Muhammad yang seperti itu sayyidina Umar pun menangis" .
" Kemudian Nabi Muhammad SAW pun bertanya: Mengapa engkau menangis?"
Sayyidina Umar Radhiallah anhu menjawab: " Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan" .
" Nabi Muhammad SAW menjawab: apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?"
Sayyidina Umar Radhiallah anhu menjawab: " Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu. Engkau adalah Rasulullah SAW Utusan Allah SWT. kekayaanmu hanya seperti ini. sedangkan kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimangkan kemewahan" .
" Nabi Muhammad SAW menjawab: apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?"
Jawaban Nabi Muhammad SAW menjelaskan kesederhanaannya. Dan rumah
yang berukuran panjang tidak lebih dari 5 meter, lebar hanya 3 meter,
dengan tinggi atap sekitar 2.5 meter menjadi gambaran bahwa Nabi
Muhammad SAW tidaklah hidup dalam kemewahan dunia.
Dalam kitab shohih adabul mufrodkarya Imam Bukhori menyebutkan bahwa Daud Bin Qais berkata:
" Saya melihat kamar Rasulullah saw atapnya terbuat dari pelepah
kurma yang terbalut dengan serabut, saya perkirakan lebar rumah ini,
kira kira 6 atau 7 hasta (1 hasta sama dengan 0,45 meter), saya mengukur
luas rumah dari dalam 10 hasta, dan saya kira tingginya antara 7 dan 8,
saya berdiri dipintu aisyah saya dapati kamar ini menghadap Maghrib
(Marocco)" .
No comments:
Post a Comment