Aneh tapi
nyata. Kematian Raja Saudi Arabia Abdullah bin Abdul Azis, dirayakan dengan
penuh suka cita oleh sebagian umat Islam, di wilayah-wilayah di mana syariah dan
jihad tengah ditegakkan. Bahkan seorang khatib Jumat di Masjidil Aqsha yang
tengah ceramah pada hari Jumat siang yang meratapi kematian Raja Abdullah
diinterupsi kotbahnya dan digelandang keluar masjid oleh para jamaah.
Mereka yang
mensyukuri kematian Raja Abdullah mengatakan jika Raja Abdullah merupakan
sekondan dari Amerika Serikat, bukan sekutu bagi para Mujahidin penegak syariat
Islam. Hal ini bukan rahasia lagi bagi Dunia Islam.
Di masa
kekuasaan Raja Abdullah yang meninggalkan tujuh isteri dan dan duapuluhan anak
ini, Saudi membangun wilayah sekitar Mekkah secara besar-besaran yang dikenal
dengan The Great Mecca Project. Bukan hanya itu, secara keseluruhan wilayah
Saudi Arabia juga mengalami pembangunan yang cukup berarti. Hal yang sebenarnya
patut disyukuri, namun ada hal-hal aneh yang melingkupi pembangunan di
sana-sininya tersebut. Salah satunya bisa dilihat dari simbol-simbol iblis yang
ternyata sekarang ini cukup banyak bermunculan di Saudi Arabia.
Adalah
mengherankan, di saat banyak situs-situs bersejarah Islam dihancurkan oleh kaum
wahabi karena dianggap bisa merusak kemurnian tauhid, namun di sisi lain
pembangunan situs-situs dengan simbol iblis semakin banyak dan sama sekali
tidak mendapatkan gangguan.
Hal inilah
yang membuat banyak kalangan percaya jika Kerajaan Saudi Arabia sesungguhnya
adalah kerajaan yang tidak islami, karena selain terus-menerus berteman dengan
musuh-musuh Islam dan memusuhi para mujahidin yang berjihad demi tegaknya
kalimat tauhid di seluruh Bumi Allah, sistem pemerintahan Saudi juga menyalahi
Sunnah Rasul. Sistem kekuasaan berbentuk kerajaan adalah asing bagi Rasul dan
sejarah Sahabatnya pada generasi awal. Dalam sejarahnya, Islam hanya mengenal
kekhalifahan, bukan yang lain.
Berikut
adalah sebagian dari simbol-simbol Iblis yang memenuhi wilayah Saudi Arabia:
Abraj
Al-Bait Tower, Ketika Tanduk Setan Ditempatkan Lebih Tinggi Dari Lafadz Allah
Swt
Menara
Abraj Al Bait atau Kompleks Abraj Al Bait adalah sebuah kompleks bangunan yang
terletak di Kota Mekkah, Arab Saudi, tepat di atas Kabah, kiblat umat Islam.
Kompleks bangunan ini dirancang oleh para arsitek dari Dar Al Handasah
Architects dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Saudi Binladin Group.
Lokasi menara ini berada di seberang jalan Masjidil Haram, salah satu masjid
suci umat Islam.
Kompleks
Abraj Al Bait dibangun untuk menampung para jamaah Haji yang semakin banyak
datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Bisnis perhotelan yang semakin
lama menjadi berkembang di kota ini juga tak terlepas dari banyaknya jamaah
haji ini. Selain itu, Menara Abraj Al Bait ini juga dirancang untuk mampu
menampung sampai dengan 10.000 orang.
Bangunan
yang paling tinggi di kompleks Abraj Al Bait (Hotel Tower) menjadi struktur
tertinggi di Arab Saudi dan kedua di dunia setelah Burj Dubai di Dubai, Uni Emirat
Arab, terhitung pada tahun 2011 (bertepatan dengan selesainya bagian menara
Hotel Tower).
Dengan luas
area lantai sebesar 1.500.000 m2, bangunan ini merupakan bangunan dengan area
lantai yang paling luas didunia pada saat bangunan ini selesai dibangun. Pada
Juli 2013, rekor ini pecah bertepatan dengan selesainya New Century Global
Centre, suatu bangunan multifungsi yang ada di Chengdu, China.
Di Hotel
Tower, diletakkan sebuah jam pada setiap sisi dari Hotel Tower. Jam ini
memiliki panjang dan lebar 80 meter. Keempat jam ini dipasang pada ketinggian
530 meter, sehingga menjadikan jam ini sebagai yang terbesar, sekaligus
tertinggi (berdasarkan letaknya) di dunia.
Irfan
al-Alawi, direktur pelaksana Islamic Heritage Research Foundation di London
kepada The Guardian menyebut pembangunan tersebut sebagai “It is the end of
Mekkah“. Sementara Sami Angawy, arsitek pendiri Pusat Penelitian Ibadah Haji di
Jeddah memandang transformasi yang berlangsung Makkah benar-benar kapitalistis
tanpa memahami situs kesejarahan di sekitarnya.
Benteng yang dibangun Turki Utsmani untuk menjaga Ka’bah dihancurkan |
“Mereka
ubah tempat ziarah suci ini jadi mesin, sebuah kota tanpa identitas, tanpa
peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan dan tanpa lingkungan alam. Bahkan mereka renggut gunung dan bukit,” ujar
Angawy.
Pembangunan
Abraj al Bait ini juga sempat menimbulkan ketegangan antara pemerintah Arab
Saudi dan Turki karena harus menggusur Benteng Ajyad yang dibangun oleh
Keraajaan Turki Usmani pada tahun 1781. Pembangunan benteng ini dimaksudkan
untuk melindungi Ka’bah dari serangan pihak luar. Benteng yang sangat
bersejarah ini dihancurkan dan diganti dengan sebuah kompleks gedung kedua
tertinggi dunia dengan simbolisasi kemenangan iblis atas Allah di puncaknya.
Benarkah demikian?
Jika ini disangka sebagai simbol Islam, maka sungguh simbol Islam tidaklah demikian (seperti tanduk ) |
Pandanglah
tower itu yang nyaris menyundul langit! Jauh di sana terdapat sebuah jam mirip
dengan Jam Big Ben di London namun berukuran jauh lebih besar.
unduhanDi
atas jarum jam The Royal Clock Abraj Al-Bait, terdapat lafadz Allah Swt. Namun
jauh di atasnya, di tempat paling puncak menara ini, ada simbol tanduk iblis
(Lucifer) yang sangat familiar bagi siapa pun yang memahami bahasa simbol.
Maknanya sangat dalam dan menyedihkan: Iblis mengalahkan Allah swt!
Subhanallah. Naudzubillah min dzalik!
Zionis-Yahudi
Mengelola Abraj Al-Bait
Walau di
dalam naskah resmi Abraj Al-Bait ini diperuntukkan bagi kaum Muslim, namun pada
kenyataannya Abraj al-Bait dikelola oleh Jaringan Fairmot Hotel. Benjamin Swig,
seorang tokoh Zionis Yahudi dan banker kenamaan dunia adalah pendiri Fairmont
pada tahun 1945. Fairmont ini juga mengelola banyak kasino atau pusat judi di
Mote Carlo, Las Vegas, dan lainnya. Aneh saja jika penguasa Saudi Arabia begitu
permisifnya dengan membolehkan perusahaan maksit dan zionis ini mengelola
sebuah kompleks hotel yang berdiri sangat megah mengangkangi Baitullah dan
kompleks Masjidil Haram.
Simbol "All Seeing Eye"
Simbol
“Mata Yang Melihat” dalam dunia simbolisme memiliki banyak nama. ada Eye of
Providence, Horus eyes, All Seing eyes, dan sebagainya. Namun semua istilah
tersebut mengacu pada satu makna: Mata Iblis Yang Mengawasi Semuanya. Dalam
pengertian yang lebih spesifik: Seluruh aktivitas manusia di bumi ini akan
dikontrol oleh satu kekuatan, yakni Lucifer atau Iblis itu sendiri.
Simbol mata
yang paling populer dan jelas maknanya adalah All Seing eyes seperti terdapat
di satu sisi mata uang satu dollar AS: sebuah mata di atas puncak piramida.
Di Saudi,
terdapat banyak sekali simbol-simbol “Mata Yang Melihat” ini. Tidak saja berupa
logo-logo pemerintahan yang ‘hanya mirip’, namun juga ada yang memang
jelas-jelas berupa mata dalam bentuk yang sangat besar dan terang-terangan. Ini
tentu saja, lagi-lagi aneh.
Berikut
simbol-simbol Mata Yang Melihat di Saudi:
Tugu Badan Atom Saudi |
Badge polisi Saudi |
Logo Badan Urusan kebudayaan Saudi |
Jeddah Eye |
Badge Kepolisian Saudi Arabia |
Di saat
sekarang ini, dunia tengah menyaksikan bagaimana situs-situs bersejarah yang
teramat penting dalam Islam yang berada di Saudi Arabia dihancurkan satu-persatu
hingga tiada lagi bersisa. Situs-situs Islam tersebut dimusnahkan dan
digantikan dengan pembangunan situs-situs Dajjal yang sarat simbolisme
penyembahan terjadap iblis. Ironisnya, semua itu dilakukan kaum wahabi yang
berkuasa di Saudi atas nama pemurnian terhadap ketauhidan.
Kaum Wahabi
agaknya lupa jika apa yang mereka kerjakan sekarang ini–membongkar dan
memusnahkan situs-situs Islam-adalah bid’ah, karena dalam sirah Nabi SAW dan
para Sahabat-Nya, orang-orang pilihan Allah Swt ini tidak pernah membongkar
situs-situs yang sudah ada. Ka’bah tidak dibongkar, patung Lata dan Uzza tidak
dibongkar, piramida Mesir tidak dibongkar, dan lain sebagainya.
Alangkah
anehnya orang-orang Saudi ini, mereka menghancurkan situs-situs Islam tapi
berlomba-lomba mendirikan simbol-simbol Dajjal di seantero wilayahnya. Apa yang
ada di kepala mereka? Wallahu’alam bishawab.
Inilah
situs-situs Islam yang telah musnah, dibongkar oleh kaum Wahabi:
Rumah
Muhammad SAW-Khadijah r.a.
Jika Umroh
atau berhaji, di sisi timur halaman luar kompleks Masjidil Haram, terdapat
jejeran tiang-tiang lampu. Kita akan menemui di sana ada satu tiang lampu yang
selalu dikerumuni orang-orang yang sedang mengaji Al-Qur’an, bahkan sambil
menangis. Mereka bergerombol di bawah tiang lampu itu. Banyak yang tidak paham, mengapakah tiang
lampu itu dikerubuti orang-orang dan tilawah serta berdoa di bawahnya? Bukankah
ada saat-saat di mana dalam masjid lengang, dan kenapa mereka masih bergerombol
di bawah tiang lampu itu?
Bagi yang
paham sejarah Islam, mereka tahu jika di lokasi tempat tiang itu berdiri
dahulunya adalah rumah Nabi Muhammad SAW ketika membina rumah tangga bersama
Siti Khadijah r.a. Di sinilah dulu Nabi SAW dan istrinya mengasuh anak-anaknya,
hingga akhirnya Nabi hijrah setelah rumah tersebut dikepung kaum musyrikin
Quraish. Di tempat inilah dahulu ayat-ayat Al-Qur’an banyak diturunkan.
Sayangnya, sekarang tidak ada sedikit pun sisa peninggalan rumah bersejarah
tersebut selain tiang lampu.
Di dalam
sejarahnya, di lokasi bekas rumah Khadijah r.a. itu sempat dibangun masjid oleh
Muawiyah, lalu pada 1379 H (1959 M), masjid tersebut diubah menjadi madrasah
untuk perempuan. Enam tahun kemudian dibongkar habis untuk kepentingan
perluasan kompleks Masjidil Haram.
Tak jauh
dari tiang lampu, sekitar 10 meteran, Saudi membangun sebuah toilet dan kamar
mandi terbesar di Masjidil Haram. Ini terletak di antara lokasi bekas rumah
Siti Khadijah r.a. dengan Abu Lahab, paman Rasul SAW yang memusuhi Beliau. Di
tempat inilah Fatimah dilahirkan dan Malaikat Jibril juga pernah bertamu di
sana.
Makam
Ibunda Nabi SAW, Siti Aminah
Pada 1998,
pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga membongkar makam Siti Aminah, ibunda Nabi
Muhammad SAW. Sekarang tidak jelas di mana lokasinya.
Rumah Abu
Bakar r.a.
Hotel Hilton di Mekkah, lingkaran merah adalah lokasi bekas rumah Khalifah Abu Bakar r.a |
Nasib
serupa menimpa rumah Abu Bakar r.a. Rumah tersebut dihancurkan dan lokasinya
dijadikan akses jalan menuju ke Hotel Hilton.
Tempat Nabi
SAW Lahir
Jejak
tempat di mana Rasul SAW lahir masih bisa dilacak, yaitu berupa sebuah bangunan
perpustakaan yang berada di sisi timur halaman Masjidil Haram seluas lebih
kurang 300 meter persegi. Ada tulisan huruf Arab di atasnya: Maktabah Makkah
Al-Mukarromah atau Perpustakaan Makkah al Mukarromah.
Dahulunya,
lokasi tempat lahirnya Nabi SAW ini sempat dibangun sebuah masjid oleh
al-Khairuzan, ibunda Khalifah Harun al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah. Namun
pada 1370 H (1950 M),masjid itu dirobohkan dan dibangun perpustakaan umum oleh
Syaikh Abbas Qatthan.
Namun ada
kabar, bangunan ini pun akan dihancurkan, entah untuk didirikan bangunan apa.
Maqom
Ibrahim a.s.
Maqom Ibrahim a.s., akan dibuat elektris |
Maqom
Ibrahim a.s. yang terletak di dekat Kakbah juga direncanakan akan dihilangkan.
Maqom Ibrahim adalah batu bekas jejak kaki Nabi Ibrahim a.s. yang digunakan
saat membangun Kakbah. Alasan penghancuran maqom sangat sepele, yakni maqom
tersebut dianggap menjadi biang kemacetan ketika jamaah haji tengah tawaf.
Bagi jamaah
yang mengetahui sejarah maqom ini, merekabiasanya berhenti dan tak sedikit yang
menangis. Ini yang dianggap berlebihan oleh ulama Wahabi sehingga maqom Ibrahim
a.s. akan dihancurkan.
Khusus
untuk wacana menghilangkan maqom Ibrahim, pihak kerajaan Saudi sudah menyiapkan
beberapa skenario, termasuk bila rencana itu diprotes keras. Salah satu caranya
adalah dengan membuat maqom Ibrahim akan tenggelam ketiak jamaah tawaf sedang
padat, dan maqom tersebut akan muncul kembali saat jamaah sedang lengang.
Masjid Jin
dan Masjid Syajaroh
Tempat
bersejarah lain yang kabarnya juga masuk dalam daftar dibongkar adalah Masjid
Jin dan Masjid Syajaroh (pohon) yang lokasinya tak seberapa jauh dari Masjidil
Haram. Kedua masjid itu letaknya berdekatan, tepatnya di sebelah kiri jalan
naik ke pekuburan Ma’la.
Sudah
banyak dikisahkan bahwa dua masjid itu sangat bersejarah dan terkait dengan
mukjizat Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah riwayat (dituturkan oleh al-Fakihi)
diceritakan, suatu ketika Nabi didatangi serombongan jin. Para makhluk halus
itu minta bukti kenabian Muhammad sebelum mereka masuk Islam. Maka, Nabi
memanggil sebatang pohon yang tumbuh tak jauh dari tempat Nabi SAW dihadang
para jin.
Begitu
dipanggil, pohon itu langsung tercerabut dari akarnya, dan datang mendekat ke
Nabi. Setelah itu, pohon tersebut disuruh Nabi SAW agar balik ke tempat
asalnya. Di tempat Nabi SAW didatangi para jin, didirikan masjid, yang kemudian
disebut Masjid Jin. Di tempat pohon yang dipanggil Nabi itu, juga didirikan
masjid, yang kemudian dinamakan Masjid Syajaroh. Kedua masjid itu pernah
diperbarui pada tahun 1421 H (2001 M). Kedua masjid itu juga akan dirobohkan
untuk perluasan jalan.
Sumber :
-https://www.eramuslim.com/berita/simbologi/simbol-simbol-iblis-di-saudi-mata-iblis-dari-tugu-dan-monumen-hingga-logo-pemerintahan-2.htm#.WNl67LglGFG
-https://www.eramuslim.com/berita/simbologi/simbol-simbol-iblis-di-saudi-tanduk-setan-di-atas-lafadz-allah-di-abraj-al-bait-tower-1.htm#.WNl8mLglGFH
-https://www.eramuslim.com/berita/simbologi/simbol-iblis-di-saudi-hancurkan-situs-situs-islam-bangun-situs-situs-dajjal-3.htm#.WNl8obglGFH
Tanda2 akhir zaman.
ReplyDeleteTanda tanda cocoklogi
ReplyDeleteTanda tanda kalau salah bisa jadi fitnah, lalu dihisab di akhirat
ReplyDeleteBiadab
ReplyDeletesimbol mata pada logo pemerintahan arab bermakna keindahan dan rasa kasih sayang, orang arab dari dulu memaknai mata sebagai simbol keindahan, terbukti pada kata Yaa 'Aini (Wahai Mataku) yang merupakan panggilan untuk orang yang disayangi (anak istri dll.) . Jadi jangan kaitkan simbol mata tersebut dengan Iblis atau pun Dajjal laknatullah alaih, Yaa Akhii
ReplyDelete