Makkah adalah kota yang dilindungi Allah dari kerusakan dan kepunahan
populasinya. Inilah salah satu kita dimana tak dimasuki Dajjal.Selain Madinah, kota suci umat Islam adalah Makkah. Keduanya berada
di wilayah Arab Saudi. Orang yang berziarah ke Madinah, biasanya juga
berkunjung ke Makkah Baik umrah maupun haji. Beberapa keutamaan Madinah, juga dimiliki
Makkah. Misalnya keduanya termasuk tanah haram, kota yang aman dan
tempat berlindung dari Dajjal.
Namun Makkah punya kelebihan di banding Madinah. Di Makkah berdiri
masajid tertua di dunia. Abu Dzar al Ghifari bertanya, “Masjid apakah
yang pertama kali dibangun di muka bumi?” Rasulullah menjawab, “Masjidil
Haram.” Abu Dzar bertanya lagi, “Lantas masjid apa?” Rasulullah menjawab,
“Masjidil Aqsha.” Berapa lama jarak pembangunan kedua masjid itu? “Empat
puluh tahun,” kata Rasulullah. (HR: Bukhari).
Dibanding kota lain, Allah memberi keistimewaan pada Makkah.
Sebagaimana Allah menyebutkan mengenai do’a Nabi Allah –kholilullah (kekasih Allah)- Ibrahim ‘alaihis salam;
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ
عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ
أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ
الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian
keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah
Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Dajjal akan muncul dan menelusuri muka bumi. Tidak ada satu negeri
pun melainkan Dajjal akan mampir di tempat tersebut kecuali Kota Makkah
dan Madinah karena malaikat akan menjaga dua kota tersebut. Dajjal tidak akan memasuki kedunya hingga akhir zaman. Dalam hadits
Fathimah bin Qois radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ
هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا
مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ
وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ
السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا
مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku
membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat
puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua kota
tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari
dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya
yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2942)
Makkah adalah kota yang dilindungi Allah dari kerusakan dan kepunahan populasinya. Sebagaimana disabdakan Rasulullah tentang Harāmnya berburu saat berihram:
“Sesungguhnya tanah ini telah di-Haram-kan oleh Allah, maka tidak
boleh ditebang tumbuhannya, tidak boleh diburu hewan buruannya, dan
tidak boleh dipungut satupun barang yang hilang padanya, kecuali orang
yang mencari pemiliknya.” (HR Bukhari).
Ketika Allah menundukkan kota Makkah untuk Rasulullah, beliau berdiri
di tengah orang-orang, lalu memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian
bersabda: “Sesungguhnya Allah telah melindungi kota Shalallahu
‘Alaihi Wassallam Makkah dari pasukan gajah dan menguasakannya kepada
Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Dan sesungguhnya kota ini tidak
halal bagi seorang pun sebelumku, ia hanya dihalalkan bagiku sebentar
pada waktu siang, dan tidak dihalalkan bagi seorang pun setelahku. Oleh
karena itu, binatang buruan yang ada di dalamnya tidak boleh dikejar,
duri pohon yang tumbuh di dalamnya tidak boleh dipatahkan, benda-benda
yang jatuh tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang mengumumkannya;
dan barangsiapa terbunuh, maka keluarganya boleh memilih yang terbaik
antara dua perkara (denda atau qishash).” Lalu Abbas berkata: kecuali
tumbuhan idkhir, wahai Rasulullah. Sebab kami menggunakannya di kuburan
dan rumah kami. Beliau bersabda: “Kecuali tumbuhan idkhir. (HR Bukhari).
Disamping paling tua, shalat di Masjidil Haram juga lebih utama ketimbang di Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Satu shalat di Masjidil Haram, lebih utama dibandingkan seratus ribu shalat di tempat lainnya.” [HR Ahmad, Ibnu Majah].
Sumber :
-https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2016/05/02/94173/keutamaan-keutamaan-makkah.html
No comments:
Post a Comment