Kota Madinah Tempo dulu |
Madinah, kata Rasulullah seperti dinukil Imam Muslim, adalah Negeri Haram (tempat suci), dimana Dajjal tak mau menyentuh. Madinah menjadi kota penting bagi umat Islam.
Puluhan ribu orang berkunjung ke kota ini tiap hari. Tak lain, karena di
kota ini berdiri masjid Rasulullah SAW, Masjid Nabawi.
Di dalam masjid ini bersemayam jazad manusia yang sangat dicintai
umat Islam di seluruh dunia, Rasulullah dan dua sahabat utamanya; Umar
bin Khathab dan Abu Bakar. Tentu saja, ribuan orang tersebut datang
untuk menziarahi Masjid Nabawi dan makam baginda Rasulullah beserta
sahabatnya.
Selain itu, shalat di Masjid Nabawi pahalanya sangat istimewa. Kata
Rasulullah, seperti diriwayatkan Imam Bukhari, “Pahala shalat di
masjidku ini seribu kali lebih baik dari pahala shalat di masjid yang
lain, kecuali di Masjidil Haram.”
Masih ada lagi keutamaan dari kota yang dulu bernama Yatsrib ini, antara lain:
Pertama, keberkahannya dua kali lipat keberkahan Makkah. Itu seperti doanya Rasulullah, berdasarkan hadis Bukhari dan Muslim. “Ya Allah, jadikanlah keberkahan di Madinah dua kali lipat dari keberkahan di Makkah.”
Kedua, Madinah negeri yang baik. Rasulullah bersabda;
و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ وَهُوَ الْعَنْبَرِيُّ
حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيٍّ وَهُوَ ابْنُ ثَابِتٍ
سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ يَزِيدَ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّهَا طَيْبَةُ
يَعْنِي الْمَدِينَةَ وَإِنَّهَا تَنْفِي الْخَبَثَ كَمَا تَنْفِي النَّارُ
خَبَثَ الْفِضَّةِ
“Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Mu’adz Al Anbari]
telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami
[Syu’bah] dari [Adi bin Tsabit] ia mendengar [Abdullah bin Yazid] dari
[Zaid bin Tsabit] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda: “Madinah itu adalah negeri yang baik. Dan ia akan
menyingkirkan para penjahatnya sebagaimana api yang menyingkirkan
kotoran perak.” [HR: Hadits Muslim no.2454]
Ketiga, selamat dari fitnah Dajjal
Rasulullah bersabda;
لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ إِلاَّ مَكَّةَ
وَالْمَدِينَةَ وَلَيْسَ نَقْبٌ مِنْ أَنْقَابِهَا إِلاَّ عَلَيْهِ
الْمَلاَئِكَةُ صَافِّيْنَ تَحْرُسُهَا فَيَنْزِلُ بِالسِّبْخَةِ
فَتَرْجُفُ الْمَدِيْنَةُ ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ يَخْرُجُ إِلَيْهِ مِنْهَا
كُلُّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
“Tidak ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai)
Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri
tersebut kecuali ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang ke
suatu daerah -di luar Madinah- yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah
Madinah tiga kali, Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan
munafiq dari Madinah.” (HR. Muslim no. 2943)
Keempat, tempat utama untuk wafat
حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ خَلَفٍ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ
حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ اسْتَطَاعَ
مِنْكُمْ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ فَإِنِّي أَشْهَدُ
لِمَنْ مَاتَ بِهَا
“Telah menceritakan kepada kami Bakr bin Khalaf telah
menceritakan kepada kami Mu’adz bin Hisyam telah menceritakan kepada
kami Ayahku dari Ayyub dari Nafi’ dari Ibnu Umar dia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa di
antara kalian mampu meninggal dunia di Kota Madinah hendaknya ia
melaksanakannya, sesungguhnya aku akan bersaksi bagi siapa saja yang
meninggal di Kota Madinah.” (HR Ibnu Majah)
Hadist yang sama juga diriwayatkan Ibnu Hibban, Ath Thabarani dan Al Baihaqi.
Kelima, kata yang aman. Madinah, kata Rasulullah yang dinukil Imam Muslim, adalah Negeri Haram (tempat suci).
Barangsiapa melakukan sebuah kejahatan atau melindungi pelaku
kejahatan di Madinah, ia akan mendapat kutukan dari Allah, malaikat, dan
seluruh umat manusia. Pada hari kiamat, tidak akan diterima amalannya
yang wajib maupun yang sunnah.
Dengan sejumlah keutamaan tersebut, wajar kalau orang berbondong
bondong datang ke Madinah.
Sumber :
-https://www.hidayatullah.com/spesial/ragam/read/2016/04/21/93534/keutamaan-keutamaan-kota-madinah.html
No comments:
Post a Comment