Slamet Mulyo (36 th) guru mengaji yang berjalan merangkak siap untuk memberikan pelajaran membaca Alqur'an pada anak-anak di kampung Karangasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah |
Memiliki keterbatasan fisik tak menjadikan Slamet Mulyo (36 th) rendah diri dan patah semangat, dengan sedikit kelebihan ilmu agama yang dimiliki, Slamet mengabdikan hidupnya untuk mengajarkan ilmu agama dan mengaji kepada anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya, Kelurahan Karangasem Rt 03 Rw 05, Kabupaten Batang. Kendati harus berjalan merangkak, karena sejak lahir, Slamet menderita kelainan pada fisik badan, kaki dan tangan, namun pemuda yang masih lajang ini tetap setia meluangkan waktu setiap sore sampai menje lang maghrib memberikan pelajaran baca tulis alqur'an.
Ustad Ini Berjalan Merangkak Untuk Beri Pelajaran Baca Al Quran Pada Anak-anak
Saat pekalongannews.com menyambangi kediamanya sore itu, puluhan anak-anak sudah menantinya. Biasanya setelah sholat ashar Slamet dengan terseok-seok merangkak menghampiri anak-anak yang telah berkumpul di ruangan samping rumah yang dikhususkan untuk tempat belajar mengaji.
Murid-murid Slamet selalu memberi salam khidmad, sebelum pelajaran dimulai |
"Saya mulai mengajar sejak tahun 97-98, awalnya hanya beberapa anak yang belajar, tapi lambat laun bertambah banyak. Sekarang mencapai 60 an anak yang belajar mengaji,"ungkap Slamet saat media ini berkesempatan berbincang sore itu.
Slamet mengaku, ide awalnya untuk mengajar anak-anak mengaji karena merasa prihatin dengan nasib pendidikan agama anak-anak dilingkungannya yang rata-rata mata pencaharian orang tuanya adalah sebagai nelayan.
"Ya merasa prihatin saja. Karena kan pergaulan anak jaman sekarang berbeda dibanding anak jaman dulu," ujar Slamet tanpa merinci.
Keinginan Slamet sangat sederhana, ia ingin agar anak-anak di kampungnya bisa baca alqur'an, bisa sholat dan menguasai ilmu agama sebagai bekal kelak.
Slamet menyambut kedatangan pekalongannews.com untuk melihat dari dekat kegiatan Usatad Slamet memberikan pelajaran mengaji |
"Saya pingin agar anak-anak kelak bisa mendoakan orang tuanya dan mempunyai bekal ilmu agama yang cukup," harapannnya.
Kedekatan Slamet dengan anak-anak dalam memberikan pelajaran baca alqur'an membuat anak-anak betah dan rajin untuk selalu datang mengaji, seperti dituturkan Amalia (10 th) yang mengaku senang diajar Slamet, semua teman di kampungya belajar mengaji kepada Slamet.
"Sudah enam tahun belajar mengaji di sini. Senang diajar Pak Slamet," katanya.
Keberadaan Slamet memberikan pelajaran mengaji kepada anak-anak kampung membuat warga senang dan menyambut baik apa yang sudah dilakukan Slamet. Menurut beberapa penuturan warga, Slamet dikenal sebagai sosok pemuda pendiam, tidak neko-neko dan rajin ibadah.
"Anaknya baik, rajin puasa, ibadah sholat lima waktunya tak pernah ketinggalan. Bahkan kalau tidak ada yang menggendong ke mushola, Slamet akan merangkak menuju mushola. jaraknya 50 meter dari rumah," kata Casropah, ibunda.Dikatakan Casropah, kemana-mana Slamet selalu digendong bapaknya. semisal ke mushola atau ketempat lainnya
Ustad Slamet saat akan menunaikan ibadah sholat ashar di ruang sholat kediaman orang tuanya di kelurahan Karangasem, Batang |
"Dulu semisal kami berhalangan untuk mengurusnya, karena harus mencari nafkah. Saya pasti akan titip ke saudara atau teman untuk mengawasi atau menggendong Slamet ke mushola atau ketempat lainya," timpal Casropah mengisahkan.
Sadar tak mau menjadi beban bagi orang lain, Slamet mengaku menghidupi dirinya dan membantu orang tuanya dengan berjualan pulsa serta membuat kerajinan dari enceng gondok. "Hasilnya untuk membantu orang tua dan keperluan diri sendiri," tukasnya
Sumber :-http://www.pekalongan-news.com/2016/03/mengharukan-ustad-ini-berjalan.html
No comments:
Post a Comment