Menurut ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Hadits nabi saw, apabila ada seorang muslim melaksanakan shalat fardhu sehari
semalam hanya di rumah dan sekedar untuk menggugurkan kewajiban sebagai seorang
hamba, dianggap tidak tepat dan keliru. Sebab, shalat fardhu yang dilakukan
sangat disarankan dan dianjurkan untuk dilaksanakan di masjid secara berjamaah.
Oleh karena itu, jika masih ada di antara umat Islam yang masih melaksanakan
shalat fardhu di rumah secara terus menerus, maka cepat-cepatlah mulai untuk
berubah menadi lebih baik dan selanjutnya lakukanlah shalat wajib di masjid
dengan berjamaah sesuai dengan kemampuan. Sebab, shalat fardhu yang anda lakukan
telah dianggap tidak sesuai dengan sunnah dan tradisi yang pernah dilakukan
oleh nabi Muhammad saw. Memang, seyogyanya mulai sekarang kita harus mengikuti
sunnah nabi saw, yakni mengerjakan shalat fardhu secara berjamaah di masjid.
Saat ini, masih banyak diantara umat islam yang merasa sudah
cukup puas melaksanakan shalat lima waktu di rumah dan mereka enggan pergi ke
masjid untuk shalat berjamaah. Padahal Nabi Muhammad saw mengancam para
shahabatnya dengan membakar rumah mereka, jika mereka tidak mau ikut shalat
berjamaah di masjid. Bahkan seorang shahabatnya yang buta, Ummi Maktum masih
diperintahkan oleh Rasulullah saw untuk melaksanakan shalat bearjamaah saat
mendengan adzan.
Lalu, bagaimana dengan situasi dan kondisi umat nabi di
akkhir zaman ini, khususnya dalam melakasanakan ibadah shalat fardhu berjamaah.
Berkaitan dengan masalah ini, minimal ada tiga kelompok. Pertama, mereka sangat rajin pergi ke masjid untuk melaksanakan
shalat fardhu berjamaah. Mereka hampir empat hingga lima kali sehari semalam
dalam melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Namun, jumlah mereka sangat sangat
sedikit sekali. Mereka pada umumnya didominasi oleh kaum lanjut usia antara 60
hingga 70 tahun. Kedua, mereka cukup
aktif pergi ke masjid. Minimal, mereka dua hingga tiga kali pergi ke masjid
dalam sehari semalam untuk melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Jumlah mereka
di atas kelompok pertama. Ketiga,
mereka tidak pernah pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu kecuali
pada hari jumat. Jumlah kelompok ini sangat banyak sekali bahkan mendominasi.
Dari ketiga kelompok ini, bisa digambarkan bagaikan bentuk segitiga kerucut.
Seharusnya, umat nabi akhir zaman ini lebih rajin
dibandingkan umat islam zaman permulaan. Mengapa demikian ? Sebab, mereka telah
mendapatkan kenikmatan yang sangat banyak bahkan lebih banyak dari umat Islam
terdahulu seperti, nikmat iman, nikmat islam, nikmat sehat, nikmat kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, nikmat serba kecukupan duniawi, nikmat rizki
yang berlimpah ruah berupa kekayaan sumber daya alam, bahkan tidak sedikit di
antara mereka yang telah beberapa kali menunaikan rukun Islam yang kelima,
yakni ibadah haji ke baitullah. Semestinya, mereka harus lebih giat dan
semangat dalam menjalankan shalat fardhu lima waktu dengan berjamaah. Akan
tetapi kenyataannya, mereka enggan dan malas pergi ke masjid untuk melaksanakan
shalat berjamaah.
Mengapa setiap muslim sangat dianjurkan untuk melakukan
shalat berjamaah di masjid ? Tentu, yang paling mengetahui jawabannya adalah
Rasulullah saw. Akan tetapi, kita sebagai umatnya telah merasakan manfaatnya.
PENGERTIAN SHALAT.
Kita sering mendengar kata shalat, akan tetapi kurang
mengerti apa arti shalat sesungguhnya. Menurut bahasa, shalat berarti doa. Hal
ini didasarakan pada firman Allah swt dalam Al-Qur’an yang mengatakan :
“Dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (QS Attaubah 9 : 103).
Dalam surat dan ayat yang lain, menurut para ulama dan
mufassir, shalat berarti memberi rahmat, memintakan ampunan dan do’a supaya
diberi rahmat. Menurut mereka, shalat dari Allah kepada hamba-Nya berarti
memberi rahmat, shalat dari malaikat kepada manusia berarti memintakan ampunan
dan shalat dari manusia kepada manusia berarti mohon doa agar Allah memberikan
rahmat kepadanya. Hal ini berdasarkan ayat Al-Qur’an yang mengatakan :
“Sesungguhnya Allah
dan para malaikat-Nya bershalawat (jama dari shalat) untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkan salam
penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab 33 : 56).
Sedangkan arti shalat secara istilahi/syar’i (terminologi)
adalah suatu kegiatan yang mengandung ucapan dan perbuatan yang diawali dengan
takbiratul ikhram dan ditutup dengan salam. (Assalamu’alaikkum warahmatullahi
wabarakatuh) dengan persyaratan-persyaratan tertentu.
HUKUM SHALAT
BERJAMAAH
Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum shalat
berjamaah. Namun, mayoritas para ulama sepakat bahwa hukum shalat fardhu
berjamaah terdiri dari dua pendapat. Pertama, sunnah. Kedua, fardu kifayah.
Sunnah yang dimaksud disini adalah sunnah yang sangat dianjurkan (muakkadah).
Sedangkan yang dimaksud dengan fardhu kifayah adalah suatu kewajiban, apabila
dalam suatu komunitas (masyarakat) ada sebagian orang yang telah melaksanakan
shalat fardhu berjamaah, maka sebagian lainnya dianggap telah gugur
kewajibannya artinya mereka tidak berdosa. Sebab, sudah terwakili oleh yang
lain. Akan tetapi, apabila dalam suatu masyarakat tidak ada yang mengerjakan
shalat fardhu berjamaah, maka seluruhnya akan menanggung dosa. Na’udzubillah
min dzalik.
KEUTAMAAN SHALAT
BERJAMAAH DI MASJID.
Berapa kalikah anda pergi ke masjid dalam sehari semalam
untuk memenuhi panggilan Allah, yakni melaksanakan shalat fardhu berjamaah ?
Tentu, setiap muslim memiliki jawaban yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Dan jawabannya sangat tergantung pada tingkat keimanan dan keshalehan mereka masing-masing.
Bisa jadi, di antara mereka ada yang menjawab, dalam sehari semalam pergi ke
masjid untuk menunaikan shalat fardhu, Cuma sekali, dua kali, tiga kali, empat
kali dan ada yang lima kali. Semakin sering pergi ke masjid untuk melaksanakan
shalat fardhu dan menuntut ilmu agama, tentu akan lebih baik. Sebaliknya,
semakin jarang pergi ke masjid akan menambah catatan amal keburukan mereka di
sisi Allah dan Rasul-Nya. Mengapa demikian ? Sebab, mereka telah dianggap
kurang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya.
Bagi seorang muslim yang masih enggan dan malas pergi ke
masjid dan kurang taat dalam menjalankan ibadah shalat fardhu, sebaiknya,
mereka mau membaca beberapa ayat dan hadits nabi saw berikut ini. Diharapkan
ayat dan hadits-hadits ini bisa memberikan motivasi dan semangat dalam
melaksanakan shalat fardhu berjamaah di masjid.
Menurut beberapa riwayat hadits Nabi saw bahwa shalat
berjamaah di masjid mempunyai beberapa keutamaan. Inilah di antara
keutamaan-keutamaannya :
1. Sebagai Tanda
Orang Beriman
Setiap makhluk hidup pasti memiliki tanda yang berbeda
antara satu dengan lainnya, termasuk manusia. Demikian juga orang-orang yang
beriman pasti memiliki tanda pada dirinya. Dan di antara tanda orang yang
beriman kepada Allah, para Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari kiamat
dan Qadar baik buruknya adalah suka pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat
wajib berjamaah lima waktu dalam sehari semalam. Pernyataan ini didasarkan pada
hadits nabi saw yang mengatakan :
“Apabila kalian
menyaksikan seseorang biasa pergi ke masjid (untuk melaksanakan shalat wajib
berjamaah), maka saksikanlah bahwa ia beriman.” Allah swt berfirman,
“Sesungguhnya orang yang memakmurkan masjid-masjid Akkagadalah orang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir”. (HR Tirmidzi dari Abi Said Al-Hudri ).
Lalu, bagaimana dengan seorang muslim yang tidak mau dan
tidak pernah pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat fardhu ? Atau mungkin
ada di antara mereka pergi ke masjid hanya pada hari jumat saja. Tentu,
keimanan mereka kepada Allah dan hari akhir patut diragukan. Sebab, apabila
mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, hampir bisa dipastikan mereka akan
segera memenuhi panggilan Allah. Atau paling tidak, imam mereka sangat lemah.
Wallahu ‘alam bishshawab.
2. Pahala langkah kaki
Mungkin sudah banyak yang tahu tentang ini, seorang yang
berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala,
dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu derajat oleh Allah SWT. kebayang
gimana itu manfaatnya gan? kalo rumah kita jauh dari masjid, berarti kita punya
kesempatan untuk memperbanyak ampunan dosa kita (Ibnu Majah:277,Muslim:1068 dan 1065).
3. Diangkat
kedudukannya dan dihapuskan dosanya.
Tempat ibadah umat Islam biasanya disebut dengan Baitun/Baitullah
(rumah Allah) atau Masjid (tempat sujud). Hal ini bisa kita jumpai dalam
beberapa ayat Al-Qur’an maupun hadits nabi saw. Menurut keyakinan umat
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits bahwa di dunia ini tidak ada tempat yang lebih
baik dan mulia dari pada keduanya, yaitu Bait/Baitullah dan Masjid. Oleh karena
itu, siapapun yang mendatangi dan mengunjungi kedua tempat tersebut diberikan
apresiasi berupa, akan ditingkatkan derajatnya di sisi Allah dan akan dihapus
kesalalahan atau dosanya. Hal ini didasarkan pada hadits nabi saw yang
mengatakan :
“Siapa yang bersuci
dari rumahnya, kemudian ia pergi ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk
melaksanakan kewajiban (shalat) di antara kewajiban-kewajiban lainnya, maka
langkah-langkahnya itu, yang satu menghapus kesalahan dan langkah lainnya
mengangkat derajat.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Juga dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah
itu melebihi shalatnya (sendirian) di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh
lima kali, yang demikian itu disebabkan karena bila dia berwudhu dengan
sempurna, kemudian pergi ke masjid dengan tiada tujuan lain kecuali untuk
melakukan shalat (berjamaah) semata-mata, maka tiadalah ia melangkah kecuali
diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya. Dan jika ia
shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di
tempat shalat itu dalam keadaan tidak berhadast. (Para malaikat itu berdoa),
‘Ya Allah, berilah rahmat kepada orang ini dan sayangilah dia.’ Dan orang itu
selalu dianggap sedang melakukan shalat, selama menantikan datangnya waktu
shalat yang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu
Majah). Dan masih ada hadits lainnya yang serupa dengan hadits ini.
4. Pahala menunggu
waktu shalat
Banyak diantara kita yang berangkat ke masjid pas adzan
supaya bisa cepet selesai. Dan kita sering bosan waktu nunggu iqamah
dikumandangkan, dan gak jarang dari kita yang pas nunggu qamat malah main HP,
atau ngobrol sama orang sebelah, atau tidur tiduran dengan malesnya. Tapi yang
luar biasa, kita sebenarnya dapet pahala yang besar pas kita lagi nunggu waktu
shalat! Jadi sebaiknya gunakan waktu menunggu shalat untuk berdzikir.
“Orang yang menunggu
sholat di masjid diberi pahala seperti sedang sholat” (Bukhari:611)
5. Di do’akan
Malaikat
Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Shalatnya seorang lelaki dengan berjamaah
itu melebihi shalatnya (sendirian) di rumah atau di pasar sebanyak dua puluh
lima kali, yang demikian itu disebabkan karena bila dia berwudhu dengan
sempurna, kemudian pergi ke masjid dengan tiada tujuan lain kecuali untuk
melakukan shalat (berjamaah) semata-mata, maka tiadalah ia melangkah kecuali
diangkat kedudukannya satu derajat dan dihapuskan satu dosanya.Dan jika ia
shalat, maka para malaikat memohonkan untuknya rahmat selama ia masih berada di
tempat shalat itu dalam keadaan tidak berhadast. (Para malaikat itu berdoa),
‘Ya Allah, berilah rahmat kepada orang ini dan sayangilah dia.’ Dan orang itu
selalu dianggap sedang melakukan shalat, selama menantikan datangnya waktu
shalat yang lain.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, & Ibnu
Majah).
Seorang yang menunggu shalat, tepatnya dari masuk masjid
sampai waktu shalat, maka dia bakal didoakan malaikat dengan doa : “Ya Allah
Ampunila dia, Ya Allah ampunilah dia”, tanpa henti sampai waktu shalat. Di
antara kita mungkin pernah ada yang minta doa sama orang yang menurut kita
lebih beriman dari kita, lebih bertakwa, dan lebih tunduk pada Allah.
Mungkin
di antara kita ada yang minta doa sama orang yang lebih tinggi derajat
keimanannya dibanding kita supaya doa kita lebih makbul. Nah, ini yang doain
malah malaikat! Makhluk Allah yang tak mungkin ingkar sama Allah. Masya Allah!
6. Mendapat naungan
dan cahaya yang sempurna saat kiamat
Sahal bin Sa`ad as Sa`idi ra berkata, Rasulullah SAW
bersabda, “Sampaikanlah berita gembira
kepada mereka yang selalu berjalan ke masjid di malam yang gelap bahwa mereka
akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah,
Ibnu Khuzaimah, & Hakim).
Kita semua tahu tentang dasyatnya hari kiamat kelak, kita
semua tahu bahwa di hari kiamat nanti bakalan panas banget, matahari itu hanya
beberapa jengkal di atas kita. Tapi ada tujuh golongan yang dinaungi kelak. Dan
salah satunya adalah orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Seorang pemuda
yang hatinya terikat dengan masjid, orang orang itulah yang akan mendapat
perlindungan dari Allah saat kiamat kelak. (Al-Bukhor:620)
7. Dua pembebasan
atas orang yang senantiasa mendapatkan takbir pertama imam selama empat puluh
hari
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Sallam bersabda “Barang siapa yang shalat selama empat puluh hari
secara berjama’ah dan selalu mendapatkan takbir pertama, maka di tetapkan
baginya dua pembebasan : Pembebasan dari api neraka dan pembebasan dari nifaq”
(HHR. Tirmidzi)
8. Doa malaikat
ketika di shaf terdepan
Selain di doakan malaikat ketika menunggu waktu shalat,
orang yang ada di shaf terdepan juga didoakan oleh malaikat. (“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat
memberikan sholawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.” HR.
Ibnu Hibban no.2157). Menanggapi sabda Beliau, para sahabat bertanya, “Apakah juga kepada orang-orang yang berada
di shaf kedua wahai Rasulullah? ” Kemudian Rasulullah berkata, “Juga kepada
orang-orang yang berada dishaf kedua.” (HR. Ahmad dan Ath Thabrani,
dihasankan oleh Syaikh Al Albani))
9. Keutamaan
mengucapkan amin bersama imam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah menjelaskan
tentang fadhilah mengucapkan amin bersama-sama imam dalam haditsnya yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Apabila imam
mengucapkan “ghairul maghduubi ‘alaihim waladdhaliin” maka katakanlah “Amin”
karena barang siapa yang aminnya bertepatan dengan aminnya para malaikat maka
akan diampuni dosanya yang telah lalu ” (HR. Bukhari)
10. Subuh = 119
pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah, maka
orang itu akan mendapatkan pahala 119 kali dibanding shalat sendiri.
(Muslim:1049).
11. Isya dan 59
pahala
Seseorang yang melaksanakan shalat isya berjamaah, maka dia
bakal dapat pahala 59 kali lipat. (Muslim:1038)
12. Dzuhur, Ashar,
Magrib dan 27 pahala
Kalau shalat dzuhur jamaah, ashar jamaah, dan magrib jamaah,
masing masing dilipatgandakan 27 kali kalau kita laksanakan secara jamaah
(Muslim:1038)
13. Pahala ketika
sakit
Pas kita lagi sakit dan tidak bisa ke masjid (setiap hari
udah ke masjid). Pada saat kita tidak ke masjid dan shalat di rumah, kita akan
dapat pahala yang sama seperti waktu shalat di masjid. (Abu Daud:2687)
14. Terhindar dari
sifat munafiq
Orang munafiq itu sangat susah untuk shalat subuh dan isya,
apalagi berjamaah, nah orang yang mampu melaksanakan shalat shalat itu, niscaya
akan terhindar dari sifat munafiq. Tidak ada sholat yang lebih berat bagi
orang-orang munafiq dari pada sholat subuh dan isya. Seandainya mereka tahu
nilai yang terkandung di dalam kedua sholat itu, pastilah mereka mendatangi
(masjid tempat) kedua sholat itu meskipun dengan merangkak.(Al-Bukhori:617)
Barangsiapa besok
ingin berjumpa Allah dalam keadaan muslim, maka hendaklah menjaga sholat-sholat
itu yang orang diseru (adzan) untuknya. Sesungguhnya Allah telah mensyariatkan
untuk Nabimu Saw jalan-jalan petunjuk-Nya dan sesungguhnya pelaksaan
sholat-sholat itu termasuk jalan-jalan petunjuk-Nya, seandainya kamu pada
sholat dirumah sebagaimana orang yang absen (dari sholat jama’ah di masjid) itu
sholat di rumahnya berarti kamu telah meninggalkan sunnah Nabimu, dan jika kamu
meninggalkan sunnah Nabimu tentu kamu jadi sesat…. Dan sesungguhnya kamu telah
menyaksikkan kami (para sahabat) yang mana tidak ada orang yang absen (dari
sholat berjama’ah) kecuali orang munafik yang kemunafikannya sudah dikenal. Dan
sesungguhnya dulu ada orang yang kondisi jasmaninya sudah lemah lalu dipapah dan
didirikan di dalam shaf (agar ikut berjama’ah)
15. Menjadi sebab
diampuni dosanya oleh Allah.
Rasulullah bersabda :“Jika
imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka ucapkan
amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan
malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Dalam hadits lain Nabi bersabda :
“Barangsiapa yang
berwudhu untuk sholat dan menyempurnakan wudhunya, lalu berjalan untuk
menunaikan sholat, dan ia sholat bersama manusia atau berjama’ah atau di dalam
masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”
16. Mengembangkan
disiplin dan berakhlak mulia.
Sholat berjama’ah mengajarkan disiplin seorang makmun
senantiasa mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu
membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang, menghilangkan ego,
perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh dan taat pada pimpinannya,
yaitu imam.”
17. Tumbuhnya
persaudaraan, kasih sayang dan persamaan.
Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan
tumbuh kasih sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara
kita yang biasa berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka
kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah? Seandainya
jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk
dan mendo’akannya
18. Menghidupkan
Sunnah Nabi
“Siapa berkehendak
menjumpai Allah besok sebagai seorang muslim, hendaklah ia jaga semua shalat
yang ada, dimanapun ia mendengar panggilan shalat itu, sesungguhnya Allah telah
mensyare’atkan kepada nabi kalian sunnah-sunnah petunjuk, dan sesungguhnya
semua shalat, diantara sunnah-sunnah petunjuk itu, kalau kalian shalat di rumah
kalian sebagaimana seseorang yang tidak hadir di masjid, atau rumahnya, berarti
telah kalian tinggalkan sunnah nabi kalian, sekiranya kalian tinggalkan sunnah
nabi kalian, sungguh kalian akan sesat, tidaklah seseorang bersuci dengan baik,
kemudian ia menuju salah satu masjid yang ada, melainkan Allah menulis kebaikan
baginya dari setiap langkah kakinya, dan dengannya Allah mngngkat derajatnya,
dan menghapus kesalahan karenanya, menurut pendapat kami, tidaklah seseorang
ketinggalan dari shalat, melainkan dia seorang munafik yang jelas
kemunafikannya (munafik tulen), sungguh dahulu seseorang dari kami harus
dipapah diantara dua orang hingga diberdirikan si shaff (barisan) shalat yang
ada.” (H.R Muslim)
19. Barang Siapa Yang
Menjaga shalat Jamaah maka Ia akan Hidup dan Mati Dalam Keadaan Baik
Ini merupakan tujuan hidup kita, sebagi manusia pasti kita
ingin hidup di dunia penuh kebahgiaan dan di akhirat pun begitu, jadi salah
satu kuncinya adalah sholat berjamah di masjid.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Rabbku Tabaraka wa Ta’ala mendatangiku
tadi malam dalam wujud yang paling indah -Ibnu Abbas berkata: Menurutku beliau
bersabda: Dalam mimpi- lalu berfirman: ‘Hai Muhammad, tahukah kamu apa yang
diperdebatkan malaikat tertinggi.” Beliau bersabda: “Aku menjawab: “Tidak. lalu
Ia meletakkan tanganNya di atas pundakku hingga aku merasakan dinginnya
diantara dadaku -atau beliau bersabda: dileherku- lalu aku mengetahui yang ada
dilangit dan dibumi. Ia bertanya: ‘hai Muhammad, tahukah kamu apa yang
diperdebatkan malaikat tertinggi? ‘ Aku menjawab: Ya, tentang penebus (dosa)
dan penebus (dosa) adalah berdiam diri di masjid setelah shalat, berjalan
dengan kaki menuju (shalat) jamaah, menyempurnakan wudhu pada saat tidak
disukai. Barangsiapa hidup seperti itu, ia hidup dengan baik, mati dalam
kebaikan dan ia (terbebas) dari kesalahannya seperti saat dilahirkan ibunya”.
(H.R Tirmidzi)
20. Mendapat balasan
seperti haji.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya
dalam keadaan berwudhu’ untuk shalat lima waktu (secara berjamaah di masjid),
maka pahalanya seperti pahala orang berhaji yang memakai kain ihram."
(HR. Abu Dawud no. 554, dan di hasankan oleh asy-Syaikh al-Albani).
Itulah Keutamaan dan Pahala Shalat Berjamaah di Masjid,
masih banyak sekali keutamaan shalat berjamaah, betapa indahnya islam,
memerintahkan sesuatu akan tetapi manfaatnya begitu banyak dan tidak terlihat
secara langsung, akan tetapi akan terasa ketika sudah menjalaninya.
Share artikel ini agar semua orang muslim memenuhi masjid
dan berjamaah tepat waktu, agar Rumah Allah SWT bisa penuh dan makin banyak
orang-orang shaleh di Bumi yang berkah ini. aamiin.Ya Allah
Referensi :
-http://wahdah.or.id/keutamaan-shalat-berjamaah/
-https://waktuku.com/keutamaan-shalat-berjamaah/
-
http://muslimyuk.blogspot.co.id/2016/03/keutamaan-dan-pahala-shalat-berjamaah.html
-
http://www.duniaislam.org/03/02/2015/pahala-dan-keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid/
-
https://istqmhr.wordpress.com/2011/11/12/10-keutamaan-sholat-berjamaah/
- http://buletinmi.com/keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid-edisi-67/
-
http://almuttaqinjepara.com/2012/07/19/keutamaan-shalat-berjamaah/
-
http://www.fimadani.com/keutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid/
No comments:
Post a Comment